Kamis, 06 November 2014

cerpen



Sepotong Hati Yang Baru

Semilir angin kian menusuk jantungku, bagaikan deburan ombak yang menggebu – gebu memasuki relung hati, bagaikan dentuman jam yang tiada henti berdenting. Namun aku hanyalah setetes embun di ujung daun pagi hari.
Bagaikan mendambakan bulan di teriknya siang
Bagaikan mendambakan sang pelangi di tengah awan hitam
Bagaikan bumi mendambakan langit
Dan bagaikan itulah aku mendambakan dirimu
Sang pujaan hati yang terlalu tinggi
            Dia lah sang bulan di siang hariku, hal yang tak mungkin pernah ada dan bisa terwujud. Meskipun begitu adanya aku tak akan pernah berhenti mendambakannya, sampai suatu saat nanti dan sampai aku menyadari semua hal itu hanya sia – sia.
**
            Pertama kali ku bertemu dengannya aku tersipu dengan senyumannya, namun semua itu tak ku hiraukan untuk seseorang yang belum aku kenal, apalah arti sebuah senyuman jika di berikan pada semua orang. Kian berjalannya waktu terhapus semua kejadian itu, namun entah apa yang terjadi dia datang kembali bagaikan ombak yang tiba – tiba menebas karang. Dia datang tepat di hari ulang tahunku, entah itu di sengaja atau itu memang hadiah dari tuhan untukku. Entah apa maksut hatinya, karena dalamnya hati seseorang tiada yang tahu. Sifatnya yang manis semanis madu yang baru menetes dari bunga telah mampu mengetuk pintu hatiku dan perlahan mampu membukanya.
            Semakin waktu berlalu rasa ini semakin tumbuh, tumbuh membesar dan menancap dilubuk hati namun apalah daya ini yang tak mampu berbuat apa – apa dan berkata sepatah katapun seakan jantung ini berhenti berdetak saat berada di dekatnya dan seakan ada sesuatu yang bersinar sangat terang yang sangat menyilaukan hingga membuat aku tak mampu melihatnya.
Ku temukan keindahan dalam dirimu
Ku temukan kebahagiaan dalam senyumu
Apakah bisa kumiliki dirimu
Untuk menemani setiap detik di hidupku
Lengkapi kekuranganku dengan kelebihanmu
Merajut asa hidupku dalam genggamanmu
Dan menghabiskan sisa hidupku di pelukanmu
Mungkin aku tak mempunyai apa – apa yang bisa membuatmu bangga
Tapi kupunya segenggam cinta yang bisa membuatmu bahagia
Jika kau bertanya tentang seberapa besar cintaku terhadapmu, aku akan menjawab sebesar ujung kuku, karena jika kau menyadari setiap ujung kuku itu dipotong, kuku itu tidak akan mati sebaliknya kuku itu akan terus tumbuh tanpa henti layaknya cintaku terhadapmu meskipun kau potong, cintaku tak akan pernah mati melainkan akan terus tumbuh tanpa henti hanya untukmu.
            Jika aku bisa menjadi bagian dari dirimu
            Aku ingin menjadi air matamu
Berasal dari hatimu, lahir di matamu,
Hidup di pipimu dan mati di bibirmu
Mungkin keinginanku terlalu besar dan terlalu tinggi hingga aku tak mampu menggapaimu, kaulah simfoni dalam tidurku, yang semakin membuatku tenggelam dalam dalam dekapanmu.
Disini, di malam ini rasa ini tak dapat ku bendung lagi,aku tak mampu menahan gejolak di dalam dada yang semakin mendesak untuk segera meluapkan isi di dalamnya. Namun dia terlalu tinggi dan menyilaukan dan aku tak sanggup untuk menggapainya. Mungkinkah rasa ini hanya untukku saja. Bila memang begitu adanya biarlah rasa ini kupendam dalam hati, walaupun hanya di dalam hati rasa ini akan tetap tumbuh dan bersemi layaknya bunga, meskipun akan gugur dan jatuh ke tanah ia akan tumbuh lagi menjadi bunga baru dan tak akan berhenti untuk tetap mencintanya.


F : Nidea Nur Sasliniar
T : @nidea_dea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar